Sunday, April 22, 2007

Menjemput Rizki Yang diKaruniakan Allah (bagian 2)

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah SWT-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata. (QS Huud 6)
Ridho dan syukur kita terhadap rezeki dan nikmat yang telah diterima juga dapat mengundang datangnya rezeki Allah SWT lebih banyak dari sebelumnya. Allah SWT berfirman
“dan ingatlah juga tatkala Tuhanmu memaklumkan kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmatku maka sesungguhnya azabku sangat pedih (QS Ibrahim 7)
Disamping itu istighfar juga dapat melapangkan rezeki bagi orang yang rajin melakukannya Rasulullah bersabda, “Barangsiapa memperbanyak istigfar, maka Allah SWT akan melapangkan setiap kesusahannya, memberi jalan keluar setiap kesukarannya dan memberi rezeki tanpa diduga-duga.
(HR Dawud dan Nasa’i)
Allah SWT berfirman,
“Maka aku (Nabi Nuh) katakan pada mereka, mohon ampun kepada tuhanmu, sesungguhnya dia adalah maha pengampun , niscaya dia akan mengirimkan hujan yang lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anak dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai (QS Nuh 10-12).
Pada dasarnya orang beristigfar adalah orang yang meminta ampunan kepada Allah SWT sedang mengakui kesalahan yang mengotori jiwanya,. Hati yang bersih mendorong orang untuk mencari rezeki yang baik dan halal.
Pemanfaatan rezeki
Rezeki yang telah Allah SWT karuniakan, sesungguhnya pemanfaatnya menuju tiga arah. Apa yang dimakan akan menjadi kotoran, apa yang dipakai menjadi sampah dan apa yang disedekahkan menjadi tabungan abadi di akhirat. Rasulullah saw bersabda, “Anak Adam berkata hartaku, hartaku. Sesungguhnya harta milik seseorang menuju tiga arah, apa yang dimakan akan lenyap, atau apa yang dipakai akan rusak atau apa yang disedekahkan akan abadi.” (HR Muslim).
Tentunya orang beriman akan memilih menafkahkan sebagian hartanya dijalan Allah SWT karena akan mengekalan hartanya dan menjadikan tabungan akhirat yang akan bermanfaat baginya kelak.
Saat ini salah satu yang menjadi beban berat umat adalah kemiskinan akibat korban dari glabalisasinya kapitalisme, yang menghisap kekayaan yang seharusnya milik ummat tetapai tergadaikan oleh segelintir orang yang mengatur kebijakan melepaskan dari ketaaatan terhadap Islam sehingga menimbulkan kemiskinan structural yang sangat kronis. Sudah saatnya kaum muslimin yang diberikan rezeki berlebih oleh Allah SWT belajar pengorbanan kaum anshar terhadap kaum muhajirin saling membantu, dan bergandengan tangan menolong saudaranya sehingga mampu mewujudkan Islam yang tegak dan dapat kita rasakan sekarang.

No comments: